Roh pasca hidup. Bakar rumput episode 0+287
Bakar jadi abu.
Hari ini Minggu Kliwon, 10 Desember 2023.
Siang hari di kebon saya bersama tukang pak Ahmad Safari yang rumahnya di Tajinan sedang melakukan finishing kamar Gi.1 di Ketawang.
Aku kebelakang kamar Gi.1 dan menuju tumpukan rumput yang sudah 2 x aku bersihkan di sekitar tumpukan itu, maklum rumput liar tumbuh hampir 2 meter.
Aku membawa korek, karung plastik bekas semen, dan kardus keramik. Kuletakkan ditengah-tengah tumpukan itu, dan kubakar kardus itu.
Sambil kubakar aku berkata dalam hati, " ARKK bantulah papa untuk membakar tumpukan rumput liar ini". Kelihatannya tumpukan itu baru diguyur hujan tadi pagi.
Setelah membakar tumpukan rumput liar itu, dan api 🔥🔥🔥 sudah menyala, maka kutibggalkan menuju kamar Gi.1 untuk meneruskan pekerjaan di lantai keramik.
Pak Mat rupanya masih belum selesai melaksanakan sholat Ashar.
Kurang lebih setengah jam baru datanglah pak Mat. Aku beritahu, bahwa tumpukan rumput liar di belakang saya bakar.
Kira-kira 2 jam aku melihat lagi ke belakang.
Dan ternyata rumputnya hampir habis terbakar semua, tinggal yang tengah saja.
Sambil berjalan menuju tumpukan rumput liar yang sudah menjadi abu, aku berkata dalam hati, " ARKK terima kasih atas bantuannya dalam membakar tumpukan rumput liar ini", tak berapa lama aku dengan bunyi cicak.
Seperti biasanya, saya sudah saling mengikat hati dengan ARKK, yakni:
"Bila kamu hadir dan atau menjawab Ya, maka bunyilah dengan bantuan cicak, dimanapun kamu berada.
Nah, setelah melihat tumpukan rumput liar ini jadi abu, dan kuucapkan terima kasih ARKK, maka disambut dengan bunyi cicak.
Dan Puji Tuhan, selama hari ini, badanku tidak lemas, tidak ngantuk, tidak ada rasa ngliyur. Dan bisa sehat seharian ini.
Terima kasih cicak, kamu jadi perantara hatiku ini berbicara dengan anandaku ARKK.
Terima kasih Tuhan, Engkau masih memberi padaku dan keluargaku secercah kehidupan di hari ini. 🙏🙏🙏
Komentar
Posting Komentar