Roh pasca hidup Sepatu baru episode 0+290

Sepatu baru

Hari ini Rabu pon tanggal 13 Desember 2023.
Hari ini suasana cerah dan segar, rupanya semalam turun hujan, nampak dari paving depan rumah basah kena air.
Setalah BAB aku menuju dapur, kutengok istriku sudah meracik bumbu untuk bikin pepes pindang.
"Pa, tolong dicucikan berasnya ya", pintanya padaku.
"Iya", jawabku sembari mengambil panci rice cooker. Kutakar beras dengan kaleng bekas susu. Kutakar 4 kaleng susu. Dan kucuci berkali-kali sehingga ketepu nya hilang dan kutaruh pancinya ke tempat rice cooker sehingga mulai proses memasaknya.
Kudengar cicak berbunyi dengan nyaring.

Kurasakan dengan hati yang penuh kerinduan akan ananda ARKK yang telah berpulang ke Rumah Bapa mendahului kami. Kelihatannya ARKK baru datang.
"Dari mana ARKK ?" Tanyaku padanya.
"Biasa Pa", jawabnya langsung menuju kamarnya.
"Ya sudah istirahatlah", jawabku penuh dengan kasih sayang.

Hari ini kegiatan di sekolah, mempersiapkan untuk acara natalan Jumat, 5 Januari 2024. Ada yang mengecat sak semen untuk gua natal.
Aku juga menuju SD yang juga aku pegang mapel PJOK kelas IV, kelas V, dan kelas VI.
Kulihat pas hari ini pelaksanaan AAS (Assessment Akhir Semester) maka aku kembali ke SMP dimana sekolah indukku bekerja.

Kuambil jelangkung ku. Dan kubaca mantra-mantra tuk mendatangkan roh.
Tak berapa lama, berputarlah jangka itu dengan cepat.
"Siapakah yang datang ini?" Tanyaku.
"ARKK", jawabnya dengan gembira rupanya.
"Bagaimana kabarmu?", tanyaku
"Baik", jawabnya.
"Bagaimana kabar Maria?" Tanyaku.
"Baik", jawabnya.
"Gilang sekarang kelas berapa?", tanyaku
"3", jangka itu menunjukkan salah satu huruf.
"Kalau Kiswanti sekarang kelas berapa?" Tanyaku.
"TK", jawabnya.
"Apakah kamu hari ini dinas?", tanyaku.
"Ya", jawabnya.
"Ya sudah selamat berdinas ria dan berjumpa lagi dilain waktu", ucapku pada ARKK.
Berputarlah jangka jelangkung itu, dan roh itu meninggalkannya.

Aku buka wa dari istriku, bahwa sepatu hitam punya Raindy sudah jebol dan nanti sore akan membelikannya. Kujawab wa itu dengan 'ya'.

Aku mencuci beras 2 takaran di dapur ruang guru dengan panci rice cooker, dan kutancapkan ke listrik. Ada dua bungkusan lauk, kutaruh dimangkok yang ada di dapur itu.

Aku bergegas mengambil Jelangkung ku dan kutanya, "Apakah ini ARKK?"
"Ya", jawab roh itu.
" Nanti sore akan beku sepatu, kamu ikutkah?", tanyaku.
"Ya", jawab ARKK dengan jangka berputar ke huruf Y dan A.
"Nanti keluargamu juga diajak semua, Maria, Gilang, dan Kiswanti?", pintaku padanya.
"Ya", jawabnya dengan girang yang terpancar dengan senyuman manisnya. Sudah pasti itu kebayang Dimata hatiku.
"Pamitlah pada TYME agar kamu tidak mendapat murka lagi darinya", pintaku.
"Ya", jawabnya singkat.

Dan jangka itupun berputar cepat, pertanda roh itu sudah pergi.

Sepulang sekolah, badan ini terasa capek, aku ganti pakaian dan rebahan di kamar depan. Baru saja merebahkan tubuh ini, cicak sudah berbunyi nyaring.
Ingatlah akan janjiku pada ananda ARKK.
"Iya, nanti nunggu mama pulang sekolah, sekarang istirahat sejenak", ucapku padanya.
Diam juga cicak itu, rupanya mengerti apa yang kukatakan dalam hati.

Istriku pulang agak sore, sebab mengantar temannya yang sakit, sakalian membeli make up untuk keperluan anak -anak ADEM yang akan pentas di Batu Malang.
Aku masih istirahat.

Saat bangun kulihat istriku sedang telpon dengan Intan, yang memberitahu bahwa ayahnya Bude Ji jatuh dari mbenahi genteng. Dan baby Ge juga rewel terus menerus tidak bisa ditaruh di kamar tidur.

Kami bergegas, bersiap-siap mandi dan berkemas untuk berangkat menuju Emerald Garden, dimana cucuku berada. Saat ini hujan deras banget.
Tak lupa aku juga berkomunikasi dengan ARKK.
"Apakah sudah siap akan berangkat?"tanyaku pada ARKK.
"Sudah tadi", jawabnya.
"Iya sebentar nunggu mama ya", sambungku.

Berangkatlah kami menuju ke kota. Hujan semakin lebat.
"Waduh, gimana ini, hujan semakin lebat, jangan-jangan nanti gak jadi beli sepatunya", gumamku dalam hati, sambil aku menyetir mobil bersama istriku.

Hari sudah gelap, dan hujan tiada berhenti.
"Begini saja ARKK, dari pada nanti nunggu mas, sepertinya akan gagal beli sepatunya ini, Bagaimana kalau kamu sekarang beserta keluargamu kuantar dulu ke ROMA untuk memilih sepatunya?", tanyaku.
"Ya", jawabnya.
Langsung saja cus... Cus... Aku mengantar ARKK sekeluarga ke ROMA tuk memilih sepatu yang diinginkan. Namun sepertinya kurang cocok dan kuajak ke Ramayana, lumayan, ada beberapa yang cocok, namun masih kurang satu rupanya.... Sepatu futsal kesukaan ARKK.
"Ada roko di Kepanjen yang menjual sepatu futsal banyak pilihannya, apakah mau?", pintaku.
"Ya", jawab ARKK.
Ada juga sepatu futsal pilihannya. Dan kuantar pulangnya ARKK sekeluarga ke rumah Punten tadi.

Aku meneruskan perjalanan sampai EG dan rupanya hujan mereda.

Bersambung ke episode 0+291


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngantukan (baca sampai habis)

Roh pasca hidup Cicakpun berbunyi episode 0+289

Roh pasca hidup Teman wafat episode 0+260